KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jepara,
04 Juni 2018
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara
yang luas dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Penduduk Indonesia pun
hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di Indonesia
sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi
pepohonan. Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun
sampai ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai
peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi
karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat
bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak
membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung
meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan
pelangi.
Salah satu peristiwa alam
yang merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Banjir
adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah
bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi
”langganan” bagi beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta
setiap tahun terjadi bencana ini.
Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia. Pembangunan
gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia
yang menjadi penyebab banjir.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah
ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa definisi peristiwa alam?
2. Apa saja peristiwa alam yang merugikan manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan bencana alam?
4. Apa yang dimaksud dengan bencana banjir?
5. Apa yang menjadi penyebab banjir di
Indonesia?
6. Apa saja dampak bencana banjir yang terjadi di
Indonesia?
7. Bagaimana cara mengatasi bencana banjir di
Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi peristiwa alam.
2. Menjelaskan peristiwa alam yang merugikan
manusia.
3. Menjelaskan pengertian bencana alam
4. Menjelaskan pengertian bencana banjir.
5. Menjelaskan penyebab banjir di Indonesia.
6. Menjelaskan dampak bencana banjir yang terjadi di
Indonesia.
7. Menjelaskan cara mengatasi bencana banjir di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas
alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor)
dan aktivitas manusia.
Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan
darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan
oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah
dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda
manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda),
kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah
atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan
dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan
ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak
akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya
gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
"alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya
atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam
bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri
peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak
akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan
terhadap bencana (disaster resilience).
Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, dikenal pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
1. Bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Bencana
alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
3. Bencana
nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
4. Bencana
sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
5. Penyelenggaraan
penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
6. Kegiatan
pencegahan bencanaadalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk
menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7. Kesiapsiagaan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
8. Peringatan
dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang.
9. Mitigasi adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
10. Tanggap darurat bencana
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
11.Rehabilitasi adalah
perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai
tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
12.Rekonstruksi adalah
pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada
wilayahpascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan
sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
13. Ancaman bencana adalah suatu kejadian
atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana.
14.Rawan bencana adalah
kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis,
geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah
untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam,
mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk
bahaya tertentu.
15.Pemulihan adalah
serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan
hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana,
dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.
16. Pencegahan
bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi
atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana
maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
17. Risiko
bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa
terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan
gangguan kegiatan masyarakat.
18. Bantuan
darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
pada saat keadaan darurat.
19. Status
keadaan darurat bencanaadalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka
waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk
menanggulangi bencana.
20. Pengungsi adalah
orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat
tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk
bencana.
21. Korban bencana adalah
orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana.
2.2.
Bencana Banjir
Banjir
adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau tempat
yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak
terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai
atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran
pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon penyerap air
dan lain sebagainya.
Banjir
adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang
tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi
karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena
dampak kiriman banjir.
Jenis
– Jenis Banjir
Banjir
merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,
jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir
Sungai
Terjadi
karena air sungai meluap.
b. Banjir
Danau
Terjadi
karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir
Laut pasang
Terjadi
antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
2.3.
Penyebab Terjadinya Banjir di Indonesia
Pernahkah
kita mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di antara kita mungkin ada
yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau mungkin tidak tinggal di
sekitar sungai tapi tetap mengalami banjir. Tahukah kita penyebabnya?
Secara
umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b) Pendangkalan sungai,
c) Pembuangan
sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong royong,
d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e) Pembuatan tanggul yang
kurang baik,
f) Air laut,
sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang
sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan
dengan intensitas yang sering dan
lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus
sungai. Namun daerah yang jauh
dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika
curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai
tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah banjir
menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah
menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya
yaitu:
Ø Selamatkan
barang-barang berharga
Ø Selamatkan
orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan tolong juga
orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
Ø Pindahkan
barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur, dan alat rumah
tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua rumah atau loteng.
Ø Jika
kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting seperti
selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.
2.4.
Dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang sangat
merugika, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat
psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia
adalah :
1.Merusak
struktur bangunan beserta isinya
2. Menyebabkan
tanah longsor.
3. Air
bersih sulit dicari,
4. Berkurangnya
pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena terisolasi oleh
banjir
dan
5. Tanaman
hancur akibat terendam banjir.
6. Hilangnya
nyawa,
7. Kerusakan
bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan raya, dan
kanal.
8. Kerusakan
infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-kadang
pembangkit
listrik, yang dapat mematikan daya.
9. Kurangnya
air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan banjir
meningkatkan
risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat mencakup penyakit tifus,
giardia,
cryptosporidium, kolera dan penyakit lainnya tergantung pada lokasi banjir.
10.Kerusakan
jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk memobilisasi
bantuan
kepada mereka yang terkena dampak atau untuk memberikan pengobatan darurat
kesehatan.
11.Banjir
biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa dijalankan dan
mencegah
tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang dapat menyebabkan kekurangan
makanan
baik untuk manusia dan hewan ternak.
12.Kesulitan
ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata, membangun kembali
biaya,
atau kekurangan makanan menyebabkan kenaikan harga setelah efek banjir yang
parah.
Dampak pada mereka yang terkena dampak dapat menyebabkan kerusakan
psikologis
kepada para korban, khususnya kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta.
2.5
Cara mengatasi bencana banjir di Indonesia.
Ada ungkapan lebih baik
mencegah daripada mengobati. Itu merupakan ungkapan
yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah dilakukan daripada
mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal pencegahan
banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:
1. Membuang
sampah pada tempatnya
2. Membersihkan
saluran air di sekitar rumah kita
3. Mengadakan
kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
4. Mengadakan
bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5. Menanam
pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6. Menyediakan
lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan kata lain
tidak
menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa
tanah.
7. Membuat
sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
Namun,
ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin tinggi,
lakukan hal-hal berikut ini :
1.Bawalah
dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting.
2.Matikan
listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3. Segera
mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
4.Hati-hatilah
saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung listrik. Untuk
sementara
waktu mungkin akan kesulitan air bersih. Namun, jangan coba minum atau
mandi dengan air banjir. Kamu bisa sakit gatal
dan terkena radang.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak
bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama
pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan
sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia
selama ini tidak semata-mata disebabkan oleh alam, namun
juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Dengan demikian, maka
seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia serta pemerintah harus
bersama-sama mencegah agar bencana banjir tidak semakin parah, dan pada
akhirnya Indonesia bebas dari banjir.
3.2. Saran
Bencana banjir yang selama ini terjadi di
Indonesia telah membawa kerugian yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka
pencegahan banjir adalah hala yang mutlak yang harus dilakukan oleh seluruh
warga negara Indonesia guna mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi
akibat bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk
mencegah bencana banjir adalah sebagai berikut:
Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
Mencegah terjadinya pendangkalan sungai,
Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di
aliran sungai
Membuat saluran air yang memadai
Membuat tanggul yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Buku Paket IPS untuk SD Kelas 6 (BSE)
http://pengertianalam.blogspot.com/2011/01/pengertian-bencana-alam.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/#ixzz2JhTwOuwO
No comments:
Post a Comment